Cara Oscar Menilai Film

3 Stigma negatif masyarakat terhadap oscar

Banyak yang menganggap penilain dari film oscar sangat aneh bahkan terkesan mengada-ada, namun dalam memberikan penilain tentu bukan hal yang semabarangan. Tetapi banyak saja kalayak yang mengarahkan atau bahkan mencap jika daftar pemenang piala oscar memiliki kreteria aneh dan terkesan sangat mengada-ada. Berikut beberapa stigma negatif terhadap oscar

Mudah Dipengaruhi

Pada tahun 2013 film linked mendapatkan 12 nominasi piala oscar tapi hanya berhasil membawa pulang 2 piala dan kamu tahu mengapa alsannya. Ada yang mengatakan karena Whisper Campiagn atau sebuah kampanye yang tujuannya untuk menyebar persepsi negatif sebuah film melalui bisikan. Atau bisa dikatakan bahwa para juri bisa dilobby dan dipengaruhi.

Baca Juga : Review Film Vina Sebelum 7 Hari Dengan Genre Horror

Menyukai Genre Drama

Terakhir kali sebuah film aksi dapat memenangkan film pemenang piala oscar 2024 sebagai film terbaik itu pada tahun 2000. Sisanya hanya film drama, dan ini membuat oscar tidak menyukai genre film lain. Dan pata tahun 2018 netflix pernah menggarap film dengan judul Roma yang mendapatkan 10 nominasi di penghargaan oscar.

Juri Piala Oscar

Steven speelberg yang termasuk salah satu juri disana menyarankan apa itu piala oscar untuk mengubah aturan supaya film-film yang digarap situs streaming untuk tidak diperbolehkan masuk kesana. Juri oscar takut akan rejekinya terganggu.

Ketiga Stigma diatas mengerucut pada satu yakni juri, lantas siapa yang menjadi jurinya. Pada dasarnya orang yang terlibat setidaknya satu film dalam 10 tahun terakhir berhak untuk mengajukan dirinya. Setelah itu barulah diseleksi oleh anggota komite.

Cara Penilain Oscar

Pada tahun 2020 penghargaan ini dinilai oleh 9427 juri, setiap hanya boleh memilih berdasarkan profesi keahliannya seperti aktor, hanya boleh memilih pada kategori acting. Editor hanya boleh memilih dibidang editor. Direktor hanya boleh memilih dibidang direkting. Masing-masing dari mereka berhak mengajukan 5 nama, setelah dikumpulkan 5 nama yang memiliki suara terbanyaklah yang berhak untuk film yang mendapatkan piala oscar dinominasikan.

Baca Juga : Dua Hati Biru Film Yang Memiliki Pesan Bagi Para Generasi Muda

Setelah itu barulah pemilihan tahap 2 dilakukan, tapi kali ini hanya boleh memilih dari nominsai yang telah diumumkan kepublik tadi. Dari fakta pemenang piala oscar ini kita tahu bahwa para pemilih ini bukan orang sembarangan. Mereka memang benar-benar tahu apa yang mereka pilih, karena mereka memang terlibat dalam industri tersebut.

Kualitas Diatas Popularitas

Tidak Jarang film-film populer hanya menang di popularitasnya saja film yang memenangkan piala oscar, dan karena populer maka sebagai orang awam merasa film ini bagus. Padahal banyak hal yang tidak diketahui tentang akting, tidak mengerti apa-apa tentang direkting, banyak yang tidak paham apa-apa mengenai sinematografi yang baik.

Intinya foting dipenghargaan oscar ini menilai dari segi kualitas bukan popularitas. Jikas udah membicarakan cara penilain piala oscar kualitas, tentunya sangat subjektif apalagi sama sesuatu yang bernilai seni seperti ini. Tidak ada parameternya, jadi masing-masing juri belum tentu sama cara menilainya.

By admin